Query Language

Query Language (Bahasa Query)

Bahasa Query adalah bahasa yang termasuk dalam kategori bahasa tingkat tinggi yang digunakan pengguna untuk mendapatkan informasi atau data dari basis data.

Bahasa Query dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
• Bahasa Prosedural
Pengguna meminta sistem untuk melakukan serangkaian operasi terhadap basis data dalam rangka mendapatkan informasi atau data yang diinginkan.
• Bahasa Non-Prosedural
Pengguna menunjukkan informasi atau data yang diinginkan tanpa menyatakan suatu prosedur tertentu untuk memperoleh informasi atau data tersebut.

Ada 2 dasar pembentukan dan selanjutnya menentukan cara query dalam Bahasa Query, yaitu:
• Aljabar Relasional
• Kalkulus Relasional
Keduanya biasa disebut Bahasa Query Formal (Formal Query Language).


Aljabar Relasional
  • Bahasa Query yang didasarkan pada operasi-operasi dalam Aljabar Relasional merupakan bahasa query yang Prosedural
  • Memanfaatkan satu atau beberapa tabel/relasi basis data sebagai masukan dan menghasilkan sebuah tabel/relasi basis data yang baru sebagai keluarannya
Dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu :

1. Operasi tunggal (unary operation), karena hanya beroperasi pada sebuah tabel/relasi basis data saja, yaitu :
- Select
- Project
- Rename

2. Operasi biner (binary operation), karena dapat beroperasi pada sejumlah tabel/relasi basis data, yaitu :

- Cartesian-Product
- Union
- Set-Difference


Operasi Select
Operasi select berfungsi untuk menyeleksi tuple-tuple yang memenuhi predikat yang diberikan dari sebuah tabel relasi. Simbol sigma “σ” digunakan untuk menunjukkan operasi select. Predikat muncul sebagai subscript dari σ dan kondisi yang diinginkan yang ditulis dalam predikat. Argumen diberikan dalam tanda kurung yang mengikuti σ dan berisi tabel relasi yang dimaksud.
Contoh penggunaan operasi select :
σNIM = 5302411159(NILAI)
Perintah diatas berarti memilih tupel-tupel dari tabel NILAI yang memiliki atribut NIM bernilai 53024611159  Hasil dari operasi diatas adalah :
53024611159 MK013 90 95
53024611159 KD032 88 80

Operasi Project
Operasi project berfungsi untuk memilih nilai atribut-atribut tertentu saja dari sebuah tabel relasi. Simbol phi “Π” digunakan untuk menunjukkan operasi project. Predikat muncul sebagai subscript dari Π dan hanya nama atribut yang diinginkan yang ditulis dalam predikat. Argumen diberikan dalam tanda kurung yang mengikuti Π dan berisi tabel relasi yang dimaksud.
Contoh penggunaan operasi project :
Π KDMK,SKS(MKUL)
Perintah diatas berarti memilih nilai atribut KDMK dan SKS dari tabel MKUL. Hasil dari operasi diatas adalah :
MK021 2
KD132 3
MK122 2

Operasi Union
Operasi union berfungsi untuk mendapatkan gabungan nilai atribut dari sebuah tabel relasi dengan nilai atribut dari tabel relasi lainnya. Simbol “∪” digunakan untuk menunjukkan operasi union. Operasi union bernilai benar bila terpenuhi 2 kondisi, yaitu : Derajat dari 2 tabel relasi yang dioperasikan harus sama dan domain dari atribut yang dioperasikan juga harus sama.
Contoh penggunaan operasi union :
Misalkan terdapat 2 tabel relasi bernama ASLABSI dan ASLABTI seperti dibawah :
ASLABSI
           NIM              Nama          Rombel
5302411159Syarifudin Zuhri 04
5302411360 Harry Potter 07
5302411289 Darco Malfoy 06
ASLABTI
           NIM              Nama          Rombel
5302411290 M. Ali Nurdin 06
5302411159 Syarifudin Zuhri 04
5302411405 Soli Kurniawan 08
dan dari 2 tabel relasi diatas dilakukan operasi union sebagai berikut :
Π Nama(ASLABSI) ∪ Π Nama(ASLABTI)
Perintah diatas berarti menggabungkan hasil dari operasi project terhadap tabel ASLABSI dengan hasil dari operasi project terhadap tabel ASLABTI. Hasil dari operasi diatas adalah :
Syarifudin Zuhri
Harry Potter
M. Ali Nurdin
Darco Malfoy
Soli Kurniawan
Perhatikan bahwa nama Syarifudin Zuhri hanya muncul sekali pada hasil operasi, ini karena relasi adalah set sehingga nilai duplikat dihilangkan.

Operasi Set Difference
Operasi set difference berfungsi untuk mendapatkan nilai yang ada dalam sebuah tabel relasi, tapi tidak ada dalam tabel relasi lainnya. Simbol “-“ digunakan untuk menunjukkan operasi set difference.
Contoh penggunaan operasi set difference :
Π Nama(ASLABSI) – Π Nama(ASLABTI)
Perintah diatas berarti mendapatkan nilai atribut Nama yang terdapat di tabel ASLABSI, tapi tidak terdapat di tabel ASLABTI. Hasil dari operasi diatas adalah :
Darco Malfoy
Harry Potter

Operasi Cartesian Product
Operasi cartesian product berfungsi untuk mengkombinasikan informasi yang ada dalam 2 tabel relasi dan menghasilkan sebuah tabel relasi yang baru. Simbol “x“ digunakan untuk menunjukkan operasi set difference.
Contoh penggunaan operasi cartesian product :
ASLABTI x MKUL ⟹ tabel relasi baru
Perintah diatas berarti mengkombinasikan seluruh tupel yang ada pada tabel ASLABTI dengan tabel MKUL. Hasil dari operasi diatas adalah :
5302411290 M. Ali Nurdin 06 MK021 P. Basis Data 2
5302411290 M. Ali Nurdin 06 KD132 SIM 3
5302411290 M. Ali Nurdin 06 MK122 Pancasila 2
5302411159 Syarifudin Zuhri 04 MK021 P. Basis Data 2
5302411159 Syarifudin Zuhri 04 KD132 SIM 3
5302411159 Syarifudin Zuhri 04 MK122 Pancasila 2
5302411405 Soli Kurniawan 08 MK021 P. Basis Data 2
5302411405 Soli Kurniawan 08 KD132 SIM 3
5302411405 Soli Kurniawan 08 MK122 Pancasila 2



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Algoritma Pemrograman Kelas 8

Pengenalan Sistem Basis Data

Optimasi Query